Oleh: Roby Fahmi
Gusdurian Banyuwangi gelar acara peringatan haul Gus dur yang ke -15 pada Minggu (29/12/24) pukul 19.00 WIB bertempat di Langgar Art Desa Kembiritan, Genteng, Banyuwangi. Acara ini juga dijadikan momentum untuk memilih koordinator baru Gusdurian Kabupaten Banyuwangi.
Hadir dalam acara tersebut dari berbagai elemen Penting, organisasi-organisasi pemuda, IPNU IPPNU Ibrahimy, Pemuda Muhammadiyah Banyuwangi, Ahmadiyah, dan pemuka lintas iman. Acara diawali dengan kirim doa untuk Gus Dur dan dilanjut diskusi tentang gerakan Gusdurian, serta musyawarah pemilihan koordinator Gusdurian Kabupaten Banyuwangi yang baru.
Giat ini bertujuan mengenang pemikiran dan perjuangan Gus dur dalam memperkuat toleransi, keadilan sosial, dan demokrasi dengan harapan adanya komunitas ini bisa berkontribusi dalam membangun masyarakat yang harmonis dan berkeadilan serta membangun gerakan inklusif di daerah Banyuwangi. Tak hanya itu agenda sederhana yang digelar lesehan tersebut menjadi ajang silaturahmi antar umat demi menjaga Bhinneka Tunggal Ika.
Lukman Hadi Abdillah, selaku koordinator Gusdurian sebelumnya, menyampaikan dalam sesi diskusi santai bahwa di dalam Gusdurian, regenerasi merupakan keniscayaan. Bukan sebab ketiadaan aturan, tidak berarti koordinator menjabat selamanya. Karena itu, pemilihan ini adalah manifestasi dari penerapan salah satu nilai Gusdurian, yakni demokrasi.
“Di Gusdurian ini sudah tidak ada aturan seperti AD/ART, jadi ya regenerasi adalah keniscayaan. Tapi bukan karena tidak ada aturan mengenai berapa tahun dalam satu periode, lalu koordinator ini menjabat selamanya. Jadi, ini kita menerapkan salah satu dari 9 Nilai Gusdur yakni keadilan, dengan menjaga keutuhan komunitas dan menerapkan demokrasi sebagai manifestasi nilai tadi”. Ujar Lukman (29/12/24).
Musyawarah pemilihan koordinator Gusdurian Kabupaten Banyuwangi berlangsung secara demokratis dan transparan. Terpilih sebagai koordinator baru, yakni Muhammad Sholeh Muria. Setelah sesi musyawarah mufakat dan pemilihan selesai, Sholeh menyampaikan Tidak ada perkumpulan yang dimotori oleh personal, melainkan harus secara komunal (keseluruhan).
“Terimakasih kepada kawan-kawan semua yang telah menyempatkan hadir dalam pertemuan yang sangat mulia pada malam hari ini. Tidak ada perkumpulan yang digerakkan oleh satu individu, tetapi harus digerakkan bersama-sama dengan semangat gotong royong. Mari kita bergerak bersama -sama dalam kerja-kerja yang inklusif,” pungkas Sholeh (29/12/24).
Dalam sesi pemilihan, karena tidak ada aturan baku mengenai mekanismenya, forum tampak interaktif dalam memberikan usulan-usulan terkait siapa dan bagaimana sistem pemilihan dan saran struktur Gusdurian Banyuwangi ke depannya. Dengan banyak masukan dari peserta forum, akhirnya pemilihan dilakukan dan terpilih koordinator baru, yakni Muhammad Sholeh Muria. Dengan syarat koordinator terpilih harus pernah mengikuti kaderisasi dalam Gusdurian dan tidak boleh masuk dalam partai politik, Sholeh terpilih karena pada Juni 2022 telah mengikuti kelas penggerak komunitas Gusdurian dalam tajuk Penguatan Komunitas Gusdurian yang diselenggarakan oleh Jaringan Gusdurian Nasional melalui Gusdurian Jawa Timur di Batu.