Pada-Mu Tempatku Kembali


 Oleh : Aldi Asy Syaikh Ar-Rois

Tuhan,

aku datang,

membawa tubuh yang remuk oleh dosa,

dengan langkah yang tertatih,

dan hati yang tak lagi utuh.

 

Aku ini hamba yang lalai,

terlalu sering mengejar dunia,

hingga lupa,

bahwa Engkau selalu menunggu di ujung waktu.

Aku malu, Tuhan,

membayangkan betapa seringnya aku berpaling,

sementara kasih-Mu tak pernah berkurang,

meski aku menghancurkan janji-janji suci.

 

Malam ini,

sujudku basah oleh air mata,

karena aku tahu,

aku tak pantas menghadap-Mu.

Namun, aku tetap datang,

karena aku tak punya siapa-siapa lagi,

selain Engkau,

tempat aku kembali.

 

Tuhan,

di setiap sujud yang pernah kutinggalkan,

ada panggilan-Mu yang tak kudengar.

Di setiap doa yang kubatalkan,

ada harapan-Mu yang tak kuhiraukan.

Bagaimana bisa aku sebodoh ini?

Melupakan-Mu,

yang setiap hari menghidupkanku,

meski aku terus menumpuk dosa.

 

Tuhan,

berkali-kali aku berdusta,

menjanjikan perbaikan diri

yang hanya bertahan sebentar.

Aku bilang, aku akan berubah,

tapi aku kembali pada kesalahan yang sama.

Apakah Engkau masih mau memaafkanku, Tuhan?

Apakah Engkau masih mau mendengar suaraku malam ini?

 

Aku takut, Tuhan.

Takut jika Engkau berpaling,

takut jika rahmat-Mu tak lagi hadir,

karena tanpa-Mu,

aku hanya debu yang tertiup angin.

 

Malam ini,

di ujung malam yang hening,

aku titipkan rindu yang menyayat hati.

Aku rindu menjadi hamba yang Kau cintai,

aku rindu mencintai-Mu tanpa batas,

seperti Kau mencintaiku

meski aku sering melupakan-Mu.

 

Tuhan,

ambil semua yang kupunya,

asal jangan Engkau ambil rahmat-Mu dariku.

Hidup ini tak berarti tanpa-Mu,

dan aku tak mampu berjalan tanpamu.

Aku tahu aku hina,

aku tahu aku lemah,

tapi aku memohon, Tuhan,

izinkan aku pulang,

sebelum dunia benar-benar menenggelamkanku.

 

Tuhan,

aku ingin hidupku menjadi doa,

aku ingin mataku tak berhenti menangis,

bukan karena dunia,

tapi karena aku sadar,

betapa kecilnya aku di hadapan-Mu.

 

Malam ini,

aku mohon,

angkatlah doa-doa ini ke langit-Mu,

sebelum aku kehilangan waktu

untuk menyebut nama-Mu lagi.

Lebih baru Lebih lama