Makesta; Gerbang Menuju Altar Intelektual dan Lahirnya Angkatan Al Ghazali


Banyuwangi, 20 Oktober 2024 – Makesta (Masa Kesetiaan Anggota) yang diselenggarakan oleh IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) dan IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) IAI Ibrahimy, menjadi momentum penting bagi kader-kader Angkatan Al-Ghazali untuk memulai perjalanan intelektual mereka. Kegiatan yang bertempat di Pendopo Desa Parijatah Kulon, Srono, tidak hanya sebagai wadah pengkaderan, namun juga menjadi gerbang awal bagi para peserta untuk menanamkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama'ah an-Nahdliyah sebagai pedoman hidup dan berorganisasi.

Makesta IAI Ibrahimy kali ini mengusung tema “Satu Visi Satu Misi untuk Keutuhan Kader Nahdlyin”, diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai daerah di Banyuwangi. Kegiatan tersebut dimulai pada Jumat (18/10) – Minggu (20/10). Diawali dengan prosesi pembukaan yang dipimpin oleh Ketua IPNU IAI Ibrahimy, dan dihadiri oleh Kepala Desa, serta sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama setempat. Dalam sambutannya, Sabiq Moh. Al Hikami, Ketua IPNU IAI Ibrahimy menyampaikan pentingnya pendidikan kader sebagai dasar pembentukan karakter intelektual yang kuat dan mampu beradaptasi dengan tantangan zaman.

“Makesta bukan hanya sekadar proses formal menjadi anggota IPNU IPPNU, tetapi merupakan gerbang  menuju pengembangan diri, pengetahuan, dan pengabdian. Dengan berlandaskan paham Aswaja an-Nahdliyah, kita berupaya mencetak generasi yang berjiwa kepemimpinan, berakhlakul karimah, dan mampu berkontribusi bagi masyarakat,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan kepada para peserta untuk tidak berkecil hati berproses dan berjuang di ranah Pelajar. Menurutnya, arti Pelajar disini ialah orang yang terpelajar atau memilik arti pendidikan dan terdidik.

“Jangan kalian merasa terkucil kan apabila kalian notabene Mahasiswa tapi berjuang di ranah Pelajar, arti Pelajar disini ialah orang yang terpelajar atau memiliki pendidikan dan terdidik. Seperti halnya julukan pendiri IPNU prof KH. Moh Tolchah Mansoer dalam buku KH Moh Tolchah Mansoer Biografi ProfesorNUu yang Terlupakan, yaitu Kyai Intelektual, Intelektual Kyai, Kyainya Kntelektual, intelektual nya kyai. Dalam versi ini kita harus menjadi Pelajar Intelektual, Intelektual Pelajar, Pelajar nya Intelektual, Intelektual nya Pelajar. Nikmati Prosesnya kelak kalian akan merasakan hasil manis dari proses kalian”. Tegas AL sapaan akrabnya


Selama kegiatan berlangsung 3 Hari 2 Malam, para peserta mendapatkan berbagai materi terkait dengan  ideologi Aswaja, kepemimpinan, keorganisasian, Filsafat, dan sejarah perjuangan Nahdlatul Ulama. Selain itu, mereka juga diajak untuk memahami bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai orang terdidik (pelajar) yang aktif dan produktif.

Pada Makesta tahun Ini, Angkatan Al-Ghazali, menekankan pentingnya kaderisasi yang terencana dan berkelanjutan. Hal ini ditunjukkan melalui sesi diskusi kelompok dan simulasi kepemimpinan yang mendorong para peserta untuk berpikir kritis dan berani berinovasi dalam menghadapi isu-isu sosial.

Ketua angkatan terpilih dari IPNU, Ihsan Ariel, mengungkapkan kesannya terhadap kegiatan ini. "Makesta memberi kami banyak wawasan tentang pentingnya menjaga tradisi Aswaja di tengah arus modernisasi. Kami diajarkan untuk menjadi pelajar yang tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga mampu mempertahankan jati diri sebagai Nahdliyin," tuturnya.

Senada Dengan Ihsan, Ketua angkatan IPPNU, Sofiyatul Handayani mengatakan bahwa ia sangat terkesan bisa mengikuti kegiatan ini. “Kita banyak belajar di sini, dan tidak hanya berhenti di titik ini, tapi kita tetap harus berproses untuk menjadi insan yang terpelajar, memiliki wawasan luas yang berpaham Aswaja An Nahdlyiah”

Dengan berakhirnya Makesta ini, para kader angkatan Al-Ghazali kini resmi menjadi bagian dari keluarga besar IPNU IPPNU IAI Ibrahimy Genteng dan diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang memegang teguh nilai-nilai keislaman yang moderat, toleran, dan penuh kasih sayang. Mereka juga diharapkan mampu membawa semangat intelektual yang berlandaskan Aswaja an-Nahdliyah dalam setiap langkah kehidupan dan pengabdiannya di masa depan.

Kegiatan ini ditutup dengan pembacaan ikrar kesetiaan oleh seluruh peserta, orasi pelajar oleh Ketua IPNU IPPNU IAI Ibrahimy, dan terakhir pembacaan doa bersama untuk keberkahan dan kesuksesan kader-kader IPNU IPPNU dalam melanjutkan perjuangan di dunia pendidikan dan sosial kemasyarakatan.

*Roby Fahmi

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama